Cross Lamination dan Cross Bedding (Tugas Sedimentologi)


Oleh : Yuanita Ayuning Rahayu
Cross Lamination dan Cross Bedding
Struktur sedimen terbentuk karena terjadinya preserve dari layering bedform dalam strata. Cross lamination adalah struktur sedimen dibentuk oleh bedform berupa ripple. Ripple terbentuk dikontrol oleh viscous sublayer  yang merupakan zona turbulen dengan ketebalan kurang dari 1 mm. Pada zona ini, terjadi kelas-kelas yang terdiri dari butir yang bervariasi ukurannya membentuk undak-undak (steps) yang memengarui aliran di atas bed. Sehingga terbentuklah bedform ripple.
Ripple memiliki titik pemisahan aliran (flow separation point) pada di puncak crest dan titik pengikatan aliran (flow attachment point) pada daerah stoss-side. Aliran yang datang dari hulu mengerosi pada sisi stoss-side, menyuplai butir yang kemudian didepositkan di lee-side. Sehingga terjadi migrasi bedform. Aliran akan mengalami pemisahan di flow separation point, dimana di titik ini momentum mengarah lurus ke hilir. Ada aliran yang menuju attachment point yang mengerosi upstream side, dan yang berputar di bagian trough yang kemudian mendepositkan hasil erosi di stoss-side pada lee-side (downstream side) membentuk lapisan tipis yang disebut cross laminae, dan jika lapisan-lapisan ter-preserve akan menjadi struktur sedimen cross lamination.
Proses pembentukan cross bedding sama dengan cross lamination, hanya berbeda pada ukuran bed. Pada cross bedding, bedform yang membentuknya adalah dunes yang ukurannya > 1 cm. Sdangkan ripple berukuran < 1 cm. Baik cross lamination maupun cross bedding terbentuk oleh lower regime flow dengan bilangan froud < 1.



Perbedaan High angle dan Low Angle Cross Bedding
Cross beddding terbentuk dari bedform dunes maupun antidunes. Dunes mempunyai sudut dipping yang tinggi (high angle) sedangkan antidunes mempunyai sudut dipping yang rendah (low angle).
Dunes terbentuk pada regime aliran rendah (lower). Pada dunes, erosi terjadi pada upstream side dan deposisi terjadi pada downstream side. Sedangkan antidune terbentuk pada regime aliran superkritis dengan bilangan froud > 1, disebut upper regime flow.Berbeda dengan dunes, dalam antidunes, sedimen diendapkan di stoss (upstream) side, dan tererosi di bagian downstream side (lee side) sebagai efek penurunan kecepatan ketika tiba di bedform, dan resirkulasi turbulensi yang mengikis di lee side. Pada through, aliran cepat dan dangkal, sedangkan pada crest, aliran lambat dan dalam sehingga gaya shear bed menurun, terjadilah deposisi. Akibat dari proses ini, migrasi bed berjalan ke arah hulu, melawan aliran arus.  Antidune jarang ditemukan karena ketika gelombang tidak stabil, maka akan mengerosi downstream side, dan sebagian besar bedform antidune akan hancur.

Komentar

Postingan Populer