Float Konglomerat


Kemas konglomerat ada yang bersentuhan dan ada yang tidak (mengambang/float), hal ini karena komposisi matriks yang dikontrol oleh mekanisme sedimentasi yang berbeda. Sedimentasi pada channel berarus traksi, sehingga terjadi pemilahan butir. Konglomerat yang dihasilkan pun memiliki kontak antarbutir. Sedangkan konglomerat yang mengambang (float) merupakan hasil transport  sistem arus turbid seperti glacial dengan pemilahan buruk. Sistem non-glacial yang mungkin menghasilkan float konglomerat longsoran subakuatuatis seperti slump, maupun subaerial seperti aliran lava.
Fragmen pada konglomerat dapat merupakan fragmen monomik atau polimik. Kontrol yang berperan dalam hal tersebut adalah batuan sumber dan resistensi klastik. Jika batuan sumber/asal rombakan hanya satu jenis, maka konglomerat yang terbentuk akan menghasilkan fragmen monomik. Namun dapat pula sumber tidak hanya satu jenis, dapat menghasilkan fragmen monomik. Hal itu karena klastik yang kurang resisten telah tereduksi sebagai akibat jarak transport yang jauh (mature).

Pustaka :
MualMaul. 2012. Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab 6. GRAVEL, KONGLOMERAT, DAN BREKSI (http://wingmanarrows.wordpress.com, diakses 1 April 2012)

Komentar

Postingan Populer